Sebagai produk tembakau jenis baru, pod vape sekali pakai banyak diminati karena kemudahannya untuk dibawa dan digunakan. Namun, apakah pod vape sekali pakai sama berbahayanya dengan rokok tradisional telah menjadi fokus perhatian. Salah satu pertanyaan umum adalah: Berapa jumlah rokok yang setara dengan pod vape sekali pakai?
Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama Anda perlu memahami perbedaan antara pod vape sekali pakai dan rokok tradisional dalam hal prinsip kerja, bahan, dan pembangkitan asap. Rokok tradisional umumnya menghasilkan asap dengan membakar tembakau, sedangkan pod vape sekali pakai menggunakan teknologi pemanas elektronik untuk mengubah e-liquid menjadi uap.
Meskipun demikian, kita masih dapat mengevaluasi persamaan antara pod vape sekali pakai dan rokok tradisional dengan membandingkan komposisi cairan elektronik dan zat berbahaya dalam asap. Penelitian menunjukkan bahwa pod vape sekali pakai menghasilkan kadar zat berbahaya dan nikotin yang lebih rendah dibandingkan rokok tradisional. Namun, jumlah persisnya setara dengan satu batang rokok berbeda-beda tergantung merek dan model pod vape sekali pakai.
Secara umum, kandungan nikotin pada sebagian besar pod vape sekali pakai adalah sekitar 10-30 mg, sedangkan kandungan nikotin pada rokok tradisional adalah sekitar 1-3 mg. Oleh karena itu, diperkirakan secara kasar satu pod vape sekali pakai setara dengan 3-10 batang rokok tradisional.
Namun, penting untuk diingat bahwa perbandingan ini hanya didasarkan pada kandungan nikotin dan mengabaikan zat lain yang berpotensi membahayakan. Selain itu, faktor-faktor seperti kebiasaan penggunaan, perbedaan individu, dan perbedaan merek juga dapat mempengaruhi hasil perbandingan.
Kesimpulannya, meskipun pod vape sekali pakai mungkin tidak terlalu berbahaya dibandingkan rokok tradisional, bukan berarti rokok elektrik sama sekali tidak berbahaya. Bagi perokok, pendekatan terbaik adalah berhenti merokok sepenuhnya untuk mengurangi potensi risiko terhadap kesehatan.